Jaman sekarang tidak seperti jaman dulu, dulu jalan-jalan masih sepi dengan sedikit pengguna yang memakai trans portasi bermesin. Tapi sekarang, hampir setiap hari rasanya bosan melihat jalanan yang sungguh padat kendaraan bermesin.
Jaman memang sudah berubah, dulu saat saya masih kecil, setiap hari yang terlihat dijalan kebanyakan atau dapat dikatakan lebih dominan hanyalah pengguna yang menggunakan sepeda onthel dan jalan kaki saja. Pada kala itu memang untuk mendapatkan sebuah motor sangatlah sulit karena harus membeli secara tunai. Hidup sungguh menyenangkan karena suasana masih asri dan lebih menguntungkan lingkungan. Sekarang, hampir setiap hari jalan dipenuhi kendaraan pribadi dan angkutan-angkutan niaga yang sungguh bikin pusing kepala.
Di indonesia, banyak sekali produsen-produsen kendaraan mulai dari terdepan sampai termundur. Setiap tahunnya sudah ribu unit yang diproduksi, coba bayangkan sendiri bilang satu produsen berhasil menjual ribuan produknya untuk satu tipe, kalau sepuluh tipe produk sudah berapa juta unit yang terjual. Itu hanya contoh untuk satu vendor atau produsen, kalau puluhan produsen? Apakah tidak sesak negara ini yang isinya hanya kendaraan pribadi saja? Memang sebagian besar masyarakat di Indonesia lebih memprioritaskan gengsi daripada fakta yang sebenarnya.
Banyak sekali yang menganggap bahwa naik angkutan umum sangat menyita waktu dan bahkan dapat terlambat masuk kerja, penyebabnya mungkin pengguna sudah tahu semua. Kenapa di Indonesia, angkutan umum seperti bemo atau microlet selalu lama ketika ngetime? Jawabanya adalah karena mereka mencari penumpang, semakin cepat mendapatkan penumpang maka waktu untuk ngetime tidak akan begitu lama karena tujuan utamanya adalah itu.
Mendapatkan penumpang secara cepat dapat mengurangi waktu ngetime mereka. Ngetime yang lama disebabkan tidak adanya penumpang atau angkutan mereka masih kosong yang cuma berisi segelintir orang karena orang yang sebelumnya sudah menjadi pelanggan angkutan pada saat ini sudah memiliki kendaraan pribadi sendiri.
Memiliki kendaraan pribadi sekarang ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Diawal posting telah disebutkan bahwa jaman dulu untuk mendapatkan kendaraan pribadi haruslah membeli secara tunai, tapi sekarang cuma dengan kredit saja kita sudah mendapatkannya dan itu bukanlah hal mustahil lagi. Hanya dengan uang muka yang ringan kita sudah dapat sebuah kendaraan entah itu baru atau bekas dan untuk melunasinya cukup mengangsur setiap bulan, mudah sekali bukan? Tapi apakah pengguna sudah memikirkan efek buruknya? Setiap hari macet dimana-mana, penggunaan bahan bakar yang melebihi kapasitas dan terparah lagi adalah polusi, polusi dan polusi.
Saya sendiri sebenarnya juga menggunakan kendaraan untuk bekerja yaitu truk, setiap hari selalu berada dijalan. Ketika berhenti ditraffic light, banyak sekali motor-motor yang masih dipergunakan oleh masyarakat umum, saya tidak membahas merek tapi yang ada dipikiran saya adalah tahun produksi. Kendaraan produksi tahun-tahun lama masih bebas menggelinding dijalan raya, sedangkan produsen motor selalu memproduksi ribuan perharinya, apakah semakin hari tidak semakin penuh kota ini dengan kendaraan? Kenapa kok belum ada peraturan tentang larangan untuk kendaraan-kendaraan yang sudah tua dijalan?
Sedikit pertanyaan untuk anda:
- Apakah anda tidak penat bila setiap berangkat dan pulang kerja selalu macet?
- Selalu terlambat kerja karena macet?
- Berapa liter dan berapa uang yang dihabiskan untuk membeli bahan bakar?
- Berapa kali dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk servis?
- Berapa biaya perpanjang surat-surat kendaraan anda?
- Apakah dapat mengurangi pengeluaran anda setiap bulannya?
Kebanyakan merek produsen kendaraan yang ada di Indonesia berasal dari negara Jepang, padahal negara tersebut sangat minim sekali penggunaan kendaraannya dan lebih mengutamakan angkutan umum, pasti ada alasannya. Saya hanya bisa menulis saja diblog ini, semoga pengguna dapat memahami apa yang sudah saya ungkap dari posting ini. Mungkin inilah yang bisa saya ungkapkan kepada anda semua. Terima kasih