Mengenal Exhaust Break atau Rem Gas Buang Truk Diesel

Sebenarnya dan umumnya setiap truk memiliki exhaust break. Menurut saya sendiri exhaust break berarti sebuah proses pengereman pada truk yang dilakukan tanpa melalui roda secara langsung seperti menginjak pedal rem melainkan pengereman pada mesin secara langsung. Dengan kata lain exhaust break adalah sebuah proses pengereman pada mesin, Biasanya proses ini menggunakan sebuah part dengan fungsi buka tutup yang terdapat pada knalpot.

Pada truk - truk besar, exhaust break umumnya menggunakan angin yang berasal dari tabung simpanan untuk tenaga saat menutup saluran pembuangan pada knalpot truk. Ketika exhaust break dalam kondisi 'ON', maka suara mendesis akan terdengar di ikuti laju truk yang semakin melambat. Ketika di kembalikan ke kondisi 'OFF', maka akan terdengan suara letupan yang berasal dari knalpot truk tersebut. exhaust break akan otomatis berubah dari ON ke OFF apabila pengemudi menginjak pedal gas dan juga menginjak pedal kopling karena pada kedua pedal tersebut terdapat suite untuk mematikan fungsi exhaust break. Sebelumnya saya pernah membuat artikel mengenai Exhaust Break dengan judul Cara Penggunaan Dan Fungsi Dari Exhaust Break.

Truk Bercerita Image

Apa alasannya?. Alasan yang pertama adalah pedal gas bila di artikan adalah untuk menambah laju atau kecepatan kendaraan, tentu hal ini sangat berlawanan dengan exhaust break yang berfungsi untuk suatu kondisi pelambatan. Alasan kedua adalah pedal kopling, fungsi kopling pada umumnya adalah untuk menetralkan kondisi (bisa di samakan truk dalam kondisi gigi 'N' atau netral) umumnya kondisi netral adalah kendaraan tidak melakukan apa - apa, maka dari itu bisa di anggap tidak boleh melakukan exhaust break saat menginjak kopling (netral). Kalau pada pedal rem kok tidak ada suite off exhaust break?. karena fungsinya sama - sama untuk melambatkan laju kendaraan, maka tidak ada suite tersebut karena hal ini menjadi hak paten setiap produsen truk.

Bagaimana kondisi yang cocok untuk mengaktifkan exhaust break?. umumnya exhaust break adalah kondisi untuk memperlambat laju kendaraan tanpa menginjak pedal rem. Biasanya saya sendiri menggunakan exhaust break pada saat:

  • Jalan menurun saat truk kondisi muatan.

  • - Kondisi jalan yang menurun untuk sebuah truk bermuatan apalagi bermuatan berat sangat berbahaya bila melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, jika dilihat dari sudut pandang pengemudi yang bersangkutan adalah 'apakah mampu rem truk yang dikemudikan pada saat yang dibutuhkan?. Biasanya pada jalan yang menurun setiap kendaraan akan melaju cukup kencang tapi keadaan bisa berubah saudara saudari sekalian ketika contoh ada binatang seperti sikomo lewat, pasti cukup kencang pula untuk menginjak pedal rem. Kondisi tidak terduga atau dadakan seperti ini hanya mampu di lakukan pada motor atau mobil - mobil station atau mobil pribadi yang notabene tanpa beban. Setelah berhasil berhenti dalam hati anda mengatakan 'selamat, tidak sampai nabrak sikomo, gak dimarahin kak seto'. Jika anda berfikir seperti itu, maka hal terpenting pasti anda lupakan yaitu kendaraan di belakang anda. Maaf tidak di teruskan.

  • Mendekati kendaraan di depan (jaga jarak).

  • - Menjaga jarak kendaraan memang wajib dan bisa dibilang sebuah kebutuhan. Sebenarnya jika kembali diartikan kedalam topik saat ini yaitu 'exhaust break', adalah ketika kendaraan melaju secara normal lalu kendaraan yang berada di depan sedikit melambatkan kecepataanya, maka cukup memakai exhaust break agar jarak tetap aman seperti sebelumnya. Selain itu kendaraan yang berada dibelakang anda tidak akan spontan kaget seperti anda menginjak rem yang tentunya akan menyalakan lampu rem kendaraan anda. Jika membahas spontan pada lampu rem kendaraan, ada sebuah pertanyaan yang bisa anda jawab melalui komentar yaitu: Pengemudi kendaraan apa yang selalu dan wajib melihat lampu rem kendaraan yang berada didepannya?. Jawaban bebas.


    Truk Bercerita Image

    Kembali ke exhaust break. exhaust break bisa digunakan ketika kondisi mesin berada pada rpm tengah sampai rpm tinggi, ada juga yang bisa aktif untuk rpm rendah namun jangan gunakan ketika rpm masih rendah karena berimbas pada kerusakan exhaust break itu sendiri. Kerusakan pada exhaust break yang saya ketahui adalah ketika on memang terdapat suara mendesis pada knalpot namun efek pelambatan tidak ada, suara mendesis sedikit berbeda dari sebelumnya dan kerusakan yang lainnya adalah exhaust break menjadi tidak berfungsi. Jadi hati - hati menggunakaanya.

    Selain itu exhaust break bisa di anggap sebagai bantuan rem pada roda ketika kendaraan pada posisi menurun (Maaf, infonya saya pisah dari atas). Kondisi jalan menurun tentu penggunaan rem pada roda akan menjadi lebih extra (penggunaan diforsir), jika dilakukan secara terus - menerus dapat menyebabkan tromol roda menjadi panas, bila seperti ini tentu dapat membuat kampas rem terbakar dan kehilangan fungsinya. Oleh sebab itu exhaust break adalah satu - satunya bantuan untuk melakukan pelambatan laju kendaraan. Melakukan pengereman di ikuti dengan exhaust break bisa memperlambat laju kendaraan. Bagaimana jika di ikuti dengan pengurangan gigi perseneling? Memang bisa dilakukan pengurangan gigi perseneling ke yang lebih rendah, namun(ada namunnya) jangan sembarangan melakukan pengurangan gigi perseneling karena imbasnya dapat merusak mesin(ini penting sekali!). Sebelum melakukan pengurangan gigi perseneling ke yang lebih rendah, wajib di ketahui adalah kondisi raungan mesin melalui RPM apakah kondisinya masih bisa dikurangi atau tidak. Jika kondisinya RPM masih diawal sampai pertengahan warna hijau masih bisa dilakukan pengurangan gigi ke yang lebih rendah dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan saat kendaraan dijalan menurun meskipun hanya sedikit melambat yang penting hasil. Namun jika RPM sudah berada di atas atau melewati warna hijau, jangan sekali kali melakukan pengurangan gigi perseneling karena efeknya sangat berbahaya sekali. Karena berbahaya sekali maka jangan dilakukan. Antisipasinya hanya bisa menggunakan rem kaki diikuti exhaust break ditambah skill anda sendiri tentunya.

    Standarnya setiap truk saat ini memiliki satu buah exhaust break dan letaknya rata - rata berada dibawah kemudi sebelah kiri berbentuk seperti gagang. Selain itu terdapat fungsi lainnya seperti penyemprot air kaca dan kipas kaca yang bisa di setel kecepataanya. Cara pengoperasiannya yaitu untuk 'ON' menarik gagang tersebut ke arah pengemudi satu kali dan untuk 'OFF' yaitu mengembalikan ke arah semula. Ada juga yang berfungsi secara terbalik tergantung merek dan jenis truknya. Ada juga exhaust break low high dan exhaust break seperti ini pernah saya temui ketika masih mengemudikan truk Nissan Diesel Electric versi 4 gandar (2 gandar depan dan 2 gandar belakang) atau biasanya disebut trinton dengan 6 silinder. Versi exhaust break low high ini lebih dapat diandalkan karena memiliki varian exhaust break. Untuk versi lownya sendiri sama seperti truk - truk lokal saat ini, berbeda untuk versi highnya 2x sampai 4x lebih respon untuk pelambatan. Cara penggunaanya sama yaitu menarik gagang ke arah pengemudi 1x untuk low, jika ditarik lagi kearah pengemudi akan berubah menjadi high. Semoga bermanfaat.

    Share this :

    Previous
    Next Post »
    0 Komentar

    Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.

    Penulisan markup di komentar
    • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
    • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
    • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
    • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
    • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
    • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
    • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
    • © 2015 Simple SEO ✔