Sistem Pengoperasian Perseneling Truk Hino 500

Setelah sekian lama, akhirnya ada waktu lagi saya menulis pengalaman di bidang automotif yang khususnya mengemudikan truk. Dari pengalaman saya yang sebelumnya, mungkin di posting ini akan sedikit berbeda karena saat ini truk yang saya kemudikan telah berganti baru yaitu truk Hino 500.


Truk terakhir yang saya kemudikan adalah truk Isuzu Giga akan tetapi truk tersebut tertimpa musibah yaitu terguling tepatnya di wilayah Gunung Sari akibat ditabrak oleh sebuah bus dari belakang. Mungkin saya akan membuat posting tentang pengalaman tersebut di posting yang lain karena saat ini saya sudah menghapus seluruh foto kejadian tersebut.


Kembali lagi ke truk Hino 500. Tidak seperti truk yang saya kemudikan sebelumnya yaitu Isuzu Giga atau truk Hino keluaran sebelumnya. Truk yang sebelumnya menggunakan Gigi transmisi jenis pukul ringan ke arah kanan dan kiri saat pengoprasiannya untuk menunjukan sebagai tanda besar atau kecil perseneling yang di dibutuhkan. Secara ringkas saat yang di butuhkan adalah perseneling kecil mulai dari "R" (mundur), ½, 1, 2, 3, 4, maka biar tidak bingung saat pengoprasian, tongkat perseneling harus di pukul ke arah kiri terlebih dahulu atau anda bisa lihat di dalam panel spidometer yang bertuliskan "Low" menyala yang berarti penggunaan Gigi atau perseneling rendah sedang anda gunakan.


Pada truk seperti Isuzu Giga terdapat tanda panel perseneling "Low" dan "High". Namun pada truk Hino sebelum Hino 500 sedikit berbeda indikator low dan high yaitu berupa gambar "Kura-kura" dan "Kelinci". Proses pengoprasiannya pun sebenarnya sama saja hanya saja indicator gambar yang berbeda. Indikator kura Dan kelinci pada truk Hino masih di pakai ke versi 500 seperti yang saya kemudikan saat ini.


Selanjutnya ketika akan naik ke Gigi 5, anda wajib memukul tongkat perseneling ke arah kanan atau ke arah anda sendiri, maka indicator yang menyala yang sebelumnya pada tulisan "Low" atau "Kura-kura" akan otomatis berganti menjadi "High" atau "Kelinci" yang menyala. Hal ini menunjukan bahwa truk yang anda kemudikan sudah berada dalam posisi yang sedikit kencang atau di atas 30km/jam. Pada posisi "High" atau "Kelinci" posisi gigi yang bisa di gunakan adalah antara 5, 6, 7, Dan terakhir 8. Dan apabila anda ingin mengurangi gigi sampai ke 4 atau 3, maka anda wajib memukul tongkat perseneling yang seperti sebelumnya ke arah kiri anda maka akan kembali menyala ulang indikator "Low" atau "Kura-kura" baru anda visa memasukan ke Gigi 4 sampai Gigi bawahnya. Proses ini terjadi ketika berada dalam posisi tanjakan, jalur yang melambat dan sebagainya.


Memang ketika menggunakan truk dengan pengoperasian seperti ini akan sedikit perlu pembelajaran baru karena tidak semua pengemudi truk mengemudikan truk dengan sistem pengoperasian seperti ini.


Lalu apa yang menjadi perbedaan di truck Hino 500??
Truk Hino 500 seperti yang saya kemudikan saat ini tidak menggunakan sistem pukul kanan kiri untuk pengoperasian "Low" dan "High" atau "Kura-kura" dan "Kelinci" namun sudah berganti menggunakan sistem sakelar naik dan turun. Fungsi dan kegunaannya tetap sama hanya ada kelebihan tertentu pada sistem sakelar yaitu ketika truk akan mundur, pada sistem yang menggunakan sakelar, anda bisa menggunakan 2 pilihan yaitu mundur secara pelan (indikator "kura-kura") atau secara cepat (indikator "kelinci"). Pilihan seperti ini hanya ada pada truk yang menggunakan pengoperasian perseneling dengan sistem sakelar. Selain itu tidak ada. Pada sistem pukul kanan kiri ketika truk akan mundur otomatis pengemudi truk akan mendorong tongkat perseneling ke arah kiri dan otomatis pula indikator yang menyala pada posisi "Low" yang hanya bisa memundurkan truk secara pelan.


Sampai disini dulu dan semoga anda lebih memahami penggunaan perseneling truk-truk terbaru. Semoga bermanfaat.

Share this :

Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

Sistem Pengoperasian Perseneling Pada Truk Hino 500

Balas
avatar

Cuma meluruskan aja,Bisa kok hino 260/tampar,mundur pakai kelinci..

Balas

Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔