Pengalamanku Ketika Di Pelabuhan Merak Banten

Posting ini saya gunakan untuk bercerita saja tentang kenangan saya saat berada di Cilegon karena sedang dalam kontrak kerja disana. Ini bukan yang pertama kali saya berada disana tapi yang ke tiga kalinya. Bila anda suka dengan pengalaman-pengalaman seperti ini, alangkah baiknya anda mengikuti kisah ini sampai selesai dan mungkin ada pelajaran yang bisa anda ambil.


Karena sudah terlewat begitu lama, tidak ada yang bisa saya ingat bulan dan harinya, hanya tahun yang bisa teringat jelas yaitu tahun 2013. Sebelum berangkat kesana diadakan rapat terlebih dahulu antara pengurus dan seluruh pengemudi yang akan berangkat. Hal ini dilakukan agar saat perjalan tidak ada gangguan yang diinginkan seperti ditilang, ketinggalan rombongan dan semacamnya. Bukan tidak mungkin terjadi hal seperti itu karena pada waktu itu total armada yang akan diberangkatkan mencapai 80 unit truk. Tidak dapat dipungkiri bila seluruhnya berangkat secara bersamaan, maka akan terlihat seperti pawai truk tandum bukan seperti pengiriman barang layaknya.


Karena banyak kesimpangan, akhirnya diputuskan untuk membawa barang dari surabaya ke Cilegon dengan tujuan supaya tidak terjadi pawai yang dapat berakibat terkena tilang. Tidak semua moment bisa saya abadikan karena tangan terlalu sibuk untuk hal itu. Sedikit hal buruk yang terjadi pada saya yaitu pada saat akan muat barang (pada saat itu barang yang dibawa ke Cilegon adalah Garam Import) tiba-tiba ban belakang bocor. Karena hal ini terpaksa harus ganti ban terlebih dahulu, selesai pergantian ban yang saya lihat hanya Exavator dan sebuah truk yaitu truk saya, ternyata saya adalah yang terakhir karena semuanya sudah terisi dan telah berangkat.


Perjalanan ke Cilegon bukan waktu yang cepat untuk truk apalagi bermuatan. Pada saat itu berat muatan yang saya bawa kurang lebih sekitar 25 Ton dan hal ini yang memperlambat perjalanan. Sampai di lokasi tujuan memakan waktu sekitar 4 hari 3 malam dan itupun cuma bisa istirahat untuk makan dan tiduran(dari sini sudah tidak individu lagi, tapi sudah berkelompok). Bila anda ada diposisi saya dan bertahan selama itu tanpa tidur yang cukup, apakah anda kuat? Karena berjalan secara berkelompok kepenatan pun hilang, yang ada hanya semangat menjalankan si roda sepuluh ini sebagai hiburan dijalan.


(TOL) CIKAMPEK
Sistem gerbang tol seperti ini sekarang sudah diterapkan diporong yaitu palang otomatis dan pengambilan tiket otomatis, tapi bedanya di gerbang tol cikampek harus menekan tombol terlebih dahulu. Pertama kali memang membuat saya kebingungan sampai turun dari truk hanya untuk mengambil tiket(maklum...belum kebiasaan). Setelah masuk tol yang terlihat hanya beberapa teman saya yang hampir jauh didepan. Tidak ada yang bisa saya ceritakan sejauh ini.


Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Foto diatas diambil saat saya sudah berada didalam pelabuhan Merak. Dibelakang foto tersebut adalah dermaganya dan disebelah samping kanan tapi tidak terlihat. Posisi saya sendiri mengambil foto ini saat sedang ngobrol santai bersama teman-teman dan tepat berteduh disamping truk. Memang sepintas terlihat hanya truk saya dan teman saya yang terlihat, tapi disebelah kanannya lagi masih ada sekitar 20 truk yang lain. Tidak hanya itu, tepat dibelakang saya sudah berbaris panjang truk-truk yang lain dan sejajar menjadi 3 lajur dan memiliki total kurang lebih 50 unit truk serta sisanya yang 10 unit berada dibarisan paling depan dekat kapal. Saat itu saya masih ingat jelas, selesai muat barang dan siap akan berangkat, ternyata ban roda depan bagian kiri bocor. Mungkin memang sedikit kurang beruntung diri saya, saat akan muat barang dari Surabaya sudah bocor, sekarang ketika sudah muat dan akan jalan, bocor lagi, terpaksa harus ganti ban dahulu dan pada waktu itu matahari tepat berdiri diatas plus tidak ada tempat teduh saat pengerjaannya.


Ini adalah hal yang mau tidak mau harus saya lakukan meskipun ditemani sinar matahari yang tersenyum tepat diatas saya, saya tidak menyerah karena jika tidak dilakukan saya tidak bisa melanjutkan tanggung jawab ini. Dengan berkorban sedikit tenaga dicampur keringat sebagai bumbu pelengkap dan sekitar 45 menit terselesaikan lalu dengan segera saya melanjutkan perjalan.


Karena cerita ini masih panjang, saya akan melanjutkan dilain waktu. Dari sini saya akhiri dulu cerita ini, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Share this :

Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

Wah, benar-benar mantap kali pengalamannya di pelabuhan merak, jarang-jarang tahu tentang inside view dari penggiat truk. Di tunggu info lainnya ye

Balas
avatar

Pengalamanku Ketika Di Pelabuhan Merak Banten

Balas

Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔