Hallo Semua...
Karena kesibukan didunia nyata yang benar-benar menyita waktu, blog ini tidak dapat membuat update untuk beberapa hari sebelumnya. Tapi kali ini syukur alhamdullilah saya dapat memulai lagi membuat update yang baru. Tulisan kali ini tetap membahas tentang otomotif sebagai penyambung roda hidup pemilik blog ini.
Beberapa hari yang lalu kembali saya mendapatkan tanggung jawab untuk mengemudikan truk baru yang masih hangat keluar dari karoseri pembuatan bak tandum. Truk yang saya kemudikan tetap sama yaitu ISUZU GIGA hanya saja ada hal-hal tertentu yang saya rasa ada perbedaan. Tidak banyak perubahan yang bisa saya rasakan, maklum baru sekitar satu minggu saya menjalaninya.
Beberapa hal yang saya rasakan berbeda adalah:
1. Angin Transmisi
Rata-rata truk-truk besar sudah memakai angin sebagai pendorong tekanan seperti rem, perpindahan perseneling, kemudi(steer), host boom(untuk memompa bak agar menjungkit.) dan semacamnya. Perubahan yang saya rasakan terjadi pada perseneling, pada truk sebelumnya dan tetap pada jenis yang sama lebih banyak memakan atau menggunakan angin untuk over perseneling seperti menambah gigi atau mengurangi gigi.
Suara angin yang keluar atau terbuang akan terasa lebih panjang dan lumayan keras. Sangat berbeda dengan yang sekarang, suara angin yang yang terbuang lebih sedikit, bila disamakan seperti dulu ketika saya masih mengemudi truk-truk dari singapura (Custom World) seperti NISSAN DIESEL atau MITSUBISHI FUSO yang sangat minim sekali pembuangan angin keluar.
Truk-truk Custom World atau yang umumnya dinamai 'Build Up' masih banyak di gunakan di Indonesia, selain bentuknya bagus, nyaman dikendarai dan bersuara halus seperti sedan, dan mempunyai tenaga yang besar, cuma satu hal yang tidak disukai yaitu boros bahan bakar.
Bagaimana sih bentuk truk tersebut (Custom World)? Bila anda sedang berada dijalan besar, sangat mudah untuk mengetahui perbedaan jenis truk custom world dan truk lokal. Truk custom world memiliki tiga buah lampu berwarna hijau sejajar tepat berada dikepala truk bagian atas. Bila fungsinya masih normal, lampu-lampu tersebut akan menyala sesuai kecepatan atau laju truk.
Satu lampu menyala berarti truk tersebut berjalan antara 20km/jam sampai 40km/jam, jika dua lampu yang menyala berarti truk tersebut berjalan antara 40km/jam sampai 60km/jam, dan terakhir adalah bila ketiga lampu tersebut menyala bisa dipastikan truk tersebut melaju antara 60km/jam sampai 160km/jam. Perbedaan ini bisa dilihat pada siang hari karena malam harinya ketiga lampu tersebut pasti akan menyala semua karena memiliki tombol untuk mengaktifkan ketiga lampu tersebut.
Mungkin beberapa dari pengguna blog ini kurang memahami fungsi penting penggunaan angin pada truk-truk besar, padahal angin adalah hal utama pada sebuah truk pada zaman sekarang. Anda pasti pernah mendengar tentang kecelakaan sebuah truk seperti rem hilang atau nyeplos seperti kecelakaan yang terjadi didalam tol Suramadu yang pernah saya lihat sendiri di televisi, penyebabnya adalah karena truk kehabisan angin saat pengereman, tanpa angin, rem truk tidak dapat berfungsi 100% dan tetap meluncur dengan girangnya dan melahap mobil kecil yang ada didepan beserta gerbang-gerbangnya.
Mengurangi perseneling ataupun menggunakan hand rem pun tidak akan mampu menghentikan laju sebuah truk apalagi kondisi truk tersebut bermuatan berat.
2. Kenyamanan
Untuk hal ini mungkin saya dapat merasakan perbedaannya atau karena kondisinya yang masih baru atau hal yang lainnya. Dulu saat mengemudikan truk lama dengan jenis yang sama, saya tidak berani melaju lebih dari 40km/jam karena jika melewati jalan bergelombang yang sedikit parah, rasanya seperti dibanting-banting didalam truk sampai-sampai bisa terbang didalamnya. Seperti truk yang shockbreaker dilas paten.
Bukan hanya orangnya yang ada didalam truk, truknya pun ikut jingkrak-jingkrak tidak karuan. Apalagi posisi sedang berada diarea proyek yang 100% jalannya bergelombang, bisa dibayangkan sendiri bagaimana nasib pengemudinya bila berani jalan sampai 40km/jam? Pasti turun dari truk langsung sakit perut plus muntah-muntah.
Berbeda dengan keluaran baru yang saya kemudikan, rasanya lebih empuk dan dan nyaman walaupun melewati jalan raya yang bergelombang akan tetapi tetap ada sedikit jingkraknya hanya saja tidak terlalu terasa tidak seperti sebelumnya. Bila dibandingakan dengan truk-truk custom world mungkin sangat jauh berbeda karena jenis truk tersebut sudah menggunakan spiral plus shockbreaker khusus untuk kepala truk, jadi rasanya seperti naik bus yang memakai air suspension (pegas angin), biarpun jalanan bergelombang yang sangat parah ataupun jalan berlubang, tidak akan terasa saat melewatinya.
Tapi, jika shockbreakernya sudah rusak dan hanya spiralnya yang berfungsi, saya bisa pastikan pengemudi tersebut pasti sakit perut setelah turun dari truk. Pada jalan raya mulus jalan truk tetap lancar pada umumnya tapi kepala truk tersebut tidak bisa diam dan tetap jingkrak-jingkrak, bila dibandingkan, hal ini malah lebih parah dari truk yang saya kemudikan sebelumnya.
Sekian dulu posting ini. Semoga apa saja yang ada dihalaman ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.
0 Komentar
Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.
Penulisan markup di komentar