Perkenalan: Pengemudi Dump Truk Menulis Artikel

Selamat sore semua.
Ini adalah posting pertama saya sekaligus pembuka blog "Truk Bercerita" ini. Kenapa saya namakan seperti itu? Mungkin beberapa teman ada yang sedikit bingung mengenai hal ini. Oke, saya akan menjelaskan kenapa blog ini diberi nama seperti itu. Sebetulnya ini adalah semata-mata pengalaman yang sudah terjalani mulai tahun 2003 ketika saya memutuskan untuk berhenti bersekolah dan kalau tidak salah umur saya pada saat itu masih menginjak 14 tahun.


Pertama kali saya sudah menduga bila ingin bergelut dalam bidang mengemudi haruslah memiliki sifat yang sabar dan telaten. Apa maksudnya? Dalam hal ini sabar adalah hal yang berhubungan dengan diri kita sendiri disaat kita sedang menjalani proses belajar mengemudikan sebuah truk.


Tidak seperti kursus belajar mengemudi lewat bimbingan belajar yang harus menyetorkan upah setiap bulan atau setiap selesai kursus, disini yang kita pakai adalah truk yang setiap hari dipakai untuk mengais rejeki demi menyambung hidup. Sangat berbeda dengan kursus yang hanya di khususkan untuk belajar saja tanpa harus kuatir tidak mendapatkan upah. Tidak perduli penyok atau yang lainya ketika mengalami sesuatu yang buruk. Berbeda dengan belajar mengemudi sebuah truk, apabila kita mengalami hal-hal buruk yang tidak terduga tentunya semua itu akan berimbas pada diri kita sendiri karena saat belajar sebuah truk hal utama yang harus kita miliki adalah rasa tanggung jawab.


Memang awalnya tidaklah mudah untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru seperti ini. Saya pun mengalami hal seperti itu, setelah sebelumnya hanya menghabiskan waktu dengan teman disekolah setiap hari, sekarang harus menghabiskan waktu dijalanan yang sangat jauh dari rumah. Tapi semua itu harus saya lakukan karena memang tidak ada lagi yang dapat saya lakukan pada saat itu. Bila diibaratkan, saya memiliki nasib yang sedikit mujur karena dari sebuah ajakan seorang pengemudi sampai berhasil menjadi seorang pengemudi.


Satu hal yang paling saya utamakan adalah sebuah tanggung jawab. Karena hal inilah saya bisa menjadi seorang pengemudi sebuah truk, sampai saat ini truk apa saja bisa saya kemudikan karena satu hal tersebut yaitu tanggung jawab. Tanpa di dasari rasa tanggung jawab, mungkin hari ini bahkan cerita ini saya buat, saya tidak akan bisa menjadi seorang pengemudi truk.


Memang bukan sebuah cita-cita dimasa kecil dulu tapi mungkin bisa dikatakan lebih penting hanya dari sebuah kata cita-cita yaitu jalan untuk menyambun hidup. Semua itu saya lakukan dengan iklas karena hanya itulah yang bisa saya lakukan untuk saat ini demi menyambung hidup.


Mungkin sampai disini dulu yang bisa saya tulis untuk catatan pertama saya diblog ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan terima kasih telah meluangkan waktunya diblog ini. Semoga bermanfaat...

Share this :

First