Catatan ini saya buat dari kenangan lama yang muncul kembali dimana ketika saya sedang membuka akun facebook lama milik saya. Saya hanya ingat pada akun tersebut saya pernah upload beberapa foto truk yang pernah saya kemudikan sebelumnya dan ternyata banyak sekali foto-foto yang sudah saya unggah sampai saya lupa bahwa saya pernah mengemudikan truk tersebut pada waktu lampau. Catatan ini saya masukan pada label baru yaitu 'Reverse' yang istilah umumnya sering dipakai dengan menggunakan inisial 'R' pada tongkat perseneling yang ada di mobil dan truk. Alasannya adalah karena sedang membahas tentang riwayat masa lalu maka label 'Reverse' sangat cocok untuk catatan seperti ini.
Sebenarnya saya sendiri lupa kapan truk ini saya kemudikan karena sudah terlalu lama. Ketika waktu melihat tanggal foto tersebut di facebook, saya baru ingat bahwa foto tersebut saya unggah sekitar tahun 2013 tepatnya pada 4 Maret 2013. 2 tahun menurut saya merupakan waktu yang cukup lama untuk dapat mengingat kembali kenangan ketika mengemudikan truk itu. Tidak banyak yang bisa saya ingat tentang pengalaman apa saja yang telah saya jalani saat masih mengemudikan truk tersebut. Beberapa hal yang masih bisa saya ingat adalah truk tersebut bukan sebuah truk baru melainkan truk bekas yang berasal dari jakarta, anda bisa lihat plat nomor truk tersebut.
Truk ini mempunyai gigi sebanyak 10 speed dengan sistem high low yang masih menggunakan saklar dan merupakan yang pertama kali juga saya mengemudikan truk dengan sistem high low. Pada waktu tersebut truk seperti ini sangat banyak sekali dijumpai karena memang kebanyakan orang bila truk jenis ini memiliki tenaga yang mumpuni dan bahan bakar yang cukup irit. Hal lain yang saya masih ingat adalah pada truk ini untuk transmisi perseneling pada gigi 1 dan gigi 5 sudah tidak dapat digunakan sejak pertama saya bawa. Sebenarnya bukan sebuah masalah yang cukup mengganggu karena pada waktu itu angkutan barang rata-rata bukan barang yang berat dan truk ini sangat sanggup berjalan dengan tarikan pertama langsung memakai gigi perseneling ke-2 atau bahkan ke-3.
Cukup lama saya mengemudikan truk seperti ini, tidak ada masalah yang timbul bila barang yang diangkut tergolong barang-barang ringan seperti makanan ternak, gandum, jagung, kedelai dan sejenisnya karena berat tonase maksimal tidak mencapai 30 ton tetapi bila barang yang diangkut kapasitas tonase melebihi 30 ton seperti garam, gula, tanah, pupuk, biji besi dan semacamnya, sedikit hal yang mengganjal dalam hati karena saya tidak dapat menggunakan gigi ke-2 saat tarikan pertama truk berjalan karena dari segi berat barang dapat dipastikan truk tersebut tidak akan mampu berjalan dan bila dipaksakan mesin truk akan mati atau selip pada kampas perseneling. Dengan demikian terpaksa harus menggunakan gigi setengah atau gearbox istilahnya untuk tarikan agar truk berjalan. Hal seperti ini sangat tidak saya sukai karena dalam penggunaan gigi setengah, laju truk sangat lambat akan tetapi RPM (Rotasi Putaran Mesin) sangat tinggi yang membuat mesin cepat rusak. Sebenarnya fungsi gigi setengah biasanya dipakai ketika truk terjebak di lumpur, ambles dan semacamnya. Pernah dulu mesin dari truk dibongkar tepatnya pada bagian bak perseneling dan diganti dengan yang baru tapi yang terjadi malah semakin buruk yaitu semua gigi perseneling tidak dapat digunakan atau gigi tidak mau masuk sama sekali.
1 Komentar
Dump Truk Bekas Asal Jakarta 2013
BalasKomentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.
Penulisan markup di komentar