Berapa Berat Angkutan Untuk Sebuah Dump Truk

Pada umumnya dump truk pasti dikategorikan sebagai alat pengangkut barang yang berat bahkan bisa mencapai berat hampir 60 ton, sama seperti truk trailler. Berat muatan seperti itu rata-rata hanya dapat diangkut oleh dump truk trailler saja karena sumbunya yang panjang dan roda yang banyak. Jika untuk dump truk jenis tronton mungkin mustahil mengangkut berat seperti itu karena sumbunya yang pendek dan tentunya roda yang hanya terdiri dari 10 buah saja. Maksimal berat muatan untuk dump truk seperti tronton mungkin hanya sebatas 50 ton saja, berat tersebut juga mencakup dengan berat truk tersebut alias berat total atau bruto sebuah angkutan.

Untuk sebuah dump truk jenis tronton, barang angkutan yang menurut saya masuk dalam kategori ringan adalah seperti jagung, kedelai, soy bean meal, beras, tepung, dan gandum. Kenapa saya mengatakan barang - barang tersebut ringan adalah karena maksimal berat barang tersebut tidak sampai 30 ton, itupun sudah bersih (nettonya saja tanpa tarra dan brutto). Di Surabaya pasti banyak dump truk yang mengangkut barang seperti ini dan rata - rata dump truk dengan muatan seperti ini dapat melaju dengan kecepatan antara 60km/jam hingga 80km/jam.

Keterangan:
Brutto: Biasanya dikenal dengan kata lain yaitu berat kotor yang maksudnya adalah gabungan antara berat truk dan berat muatan atau berat total.
Tarra: Merupakan selisih antara brutto dan netto atau berat selisih.
Netto: total berat muatan atau isi bersih atau berat bersih angkutan atau berat muatannya saja.

Contoh:
Sebuah dump truk mengangkut barang yaitu jagung lalu menimbang, dan berat truk tersebut adalah 30.000kg atau sama juga 30 ton. Truk tersebut lalu melanjutkan perjalanan ke gudang untuk menurunkan barang tersebut hingga selesai. Setelah menurunkan barang dan mendapatkan tanda terima, truk tersebut kembali ke timbangan untuk menimbang truk yang sudah dalam keadaan kosong, dan setelah ditimbang berat truk tersebut menjadi 11.000kg atau sama juga dengan 11 ton. Jadi berat barang yang diangkut sebelummya yaitu jagung adalah 19.000kg atau 19 ton.

Dari contoh ini pasti lebih mudah untuk memahami arti dari brutto, tarra, dan netto yaitu:
Brutto: 30.000 (dikurangi)
Tarra: 11.000 (hasilnya)
Netto: 29.000.

Dari muatan ringan, sekarang masuk ke muatan yang dikategorikan berat. Beberapa barang angkutan yang sering dianggap atau dikatakan oleh pengemudi dump truk merupakan barang berat yaitu sirtu(pasir dan batu), tanah urug, batu kapur, biji besi, gula, garam, tanah liat, dan pasir kuarsa. Contoh ini hanya beberapa saja yang bisa saya sebutkan karena sebenarnya masih banyak yang lain. Dikatakan barang berat karena ketika mengangkut dalam satu bak penuh(dump truk jenis tronton) berat bruttonya bisa mencapai hingga 49 - 50 ton. Hal ini tentu yang menyebabkan sebuah dump truk melaju sangat lambat dijalan dan tentunya sangat menghambat pengendara yang lain. Dump truk yang mengangkut barang seperti ini biasanya hanya dapat melaju antara 40km/jam sampai 50km/jam saja dan tidak lebih, bila melebihi kecepatan tersebut resikonya adalah ban menjadi cepat panas waktu berjalan dan meledak, maka rata - rata setiap dump truk hanya berjalan seperti itu. Apabila anda berada dibelakang sebuah dump truk saat berkendara baik itu dijalan umum ataupun dijalan bebas hambatan, saya sarankan lebih baik mendahuluinya bila memungkinkan atau menjauhi jika untuk mendahuluinya tidak memungkinkan.

Untuk angkutan yang dikategorikan berat tetap sama hitungannya yaitu dengan cara menimbang truk secara keseluruhan. Tapi saya tidak menyebutkan semua barang berat dihitung dengan cara menimbang, ada beberapa yang menghitungnya dengan cara mengukur atau biasa diistilahkan 'perkubik' yaitu untuk angkutan barang seperti sirtu dan tanah. Semoga dari sini anda paham tentang hitungan berat angkutan dari dump truk. Untuk bagaimana cara mengetahui hitungan perkubik, saya akan buatkan catatan yang lainnya.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Share this :