Siapa yang tidak tahu dengan Hino 500?, ya salah satu produsen truk terkemuka yang ada di Indonesia ini selalu memberikan suntikan - suntikan terbaru pada truk yang diproduksinya. Namun, untuk truk Hino 500 saat ini ada salah satu kekurangan yang mungkin tidak begitu disadari bagi para pengemudi truk khususnya pengemudi truk Hino 500. Bila anda terbiasa mengemudikan truk Hino 500 pasti mengetahui apa salah satu kekurangannya, tapi bagi yang belum mengetahui pasti bertanya - tanya apa kekurangannya?.
Hino 500 yang biasa saya sebut seperti itu sekarang menggunakan sistem Chamber pada handremnya. Dengan sistem seperti ini otomatis keamanan saat parkir lebih terjaga. Chamber bagi saya adalah suatu sistem penguncian roda agar tidak bergerak ketika parkir atau berhenti untuk sesaat dengan cara menekan kampas rem secara maksimal menggunakan angin yang berasal dari tabung. Secara tidak langsung bisa di artikan sama dengan anda menginjak pedal rem secara maksimal yang bertujuan agar truk tetap di tempat atau tidak bergerak. Kurang lebih seperti itulah pengartiannya menurut saya. Sistem handrem chamber lebih dapat diandalkan pada saat berhenti di jalan menurun atau mendaki meskipun tergolong dalam kategori tajam. Ini merupakan salah satu keunggulan yang diterapkan pada Hino 500. Namun saat ini tidak hanya truk Hino saja yang menggunakan sistem chamber, truk - truk produsen lainnnya juga menerapkan sistem seperti ini demi keamanan yang maksimal.
Namun jika perawatan kurang pada truk yang menggunakan sistem seperti ini, tentu ada kekurangan dari hal tersebut. Salah satunya dan yang paling biasa terjadi adalah ketika mesin truk tidak dapat dihidupkan, hal ini biasa terjadi bila pengemudi truk yang bersangkutan bisa di bilang kurang dalam perawatan aki, jika seperti ini mau tidak mau secara terpaksa truk tersebut harus didorong (jika belum ada solusi pergantian aki baru). Mungkin tidak begitu bermasalah bila kondisi angin di dalam tabung masih tetap normal, tuas handrem masih bisa diturunkan dan roda menjadi bebas dari tekanan kampas rem. Tapi bagaimana solusinya jika persediaan angin yang dimiliki habis akibat kebocoran pada selang - selang jalur angin tersebut? Hal ini yang paling merepotkan apalagi dalam kondisi dijalanan yang bisa dibilang ramai lalu lalang, pasti meriah :). Maka dari itu perawatan yang berkala sangat diperlukan untuk hal ini bila ini berhubungan dengan keselamatan dan keamanan dijalan. Dengan kondisi truk yang masih baru mungkin pengemudi tidak begitu mencemaskan hal ini, tapi bagaimana bila usia truk tersebut sudah bertahun - tahun?.
Selain hal yang saya sebutkan diatas ada lagi salah satu kekurangannya yang mungkin cuma jadi buah bibir pengemudi karena secara langsung hal ini masih dianggap normal karena kondisi keadaan truk yang bisa dibilang masih baru. Salah satu lainya yang saya bahas adalah perpindahan perseneling. Saat ini Hino 500 memiliki total 10 gigi perseneling. Untuk lebih detailnya sebelumnya saya sudah membuat informasi tentang hal tersebut di blog ini. Silahkan di cari ya.
Biasanya untuk truk - truk baru perpindahan perseneling umumnya agak sedikit susah, ada yang mengatakan karena truk masih baru, kondisi komponen masih baru dan lainnya (intinya masih baru). Namun tahukah anda ada diantara salah satu perseneling yang bisa membuat lengan dan pundak kiri anda sampai pegal. Ini adalah pengalaman saya sendiri. Memang di saat awal hal ini saya anggap biasa karena truk dalam keadaan masih baru, tapi ini sudah beberapa tahun, sedangkan kondisi perawatan selalu berkala dan tepat waktu. Jadi apakah memang begini?. Hingga info ini saya buat, saya tetap mengemudikan truknya sampai saat ini.
Perpindahan perseneling yang saya maksud ada ketika berada di posisi gigi ke - 5 dan akan masuk gigi ke - 6, disinilah permasalahnya. Seakan akan gigi tidak mau masuk bila didorong secara normal, namun gigi perseneling bisa masuk kalau didorong agak sedikit keras. Kondisi sulit masuknya gigi perseneling seperti ini jika terus menerus dapat membuat pundak dan lengan cepat capek. Hal tersebut merupakan kisah nyata saya, bila anda beranggapan sama atau lainnya silahkan melayangkan komentar dibawah. Teman - teman sesama pengemudi juga mengatakan hal yang serupa namun hal ini tidak terjadi pada gigi - gigi perseneling yang lainnya. Kenapa ya?.
Kesulitan perpindahan gigi perseneling ini mungkin hanya terjadi pada truk Hino 500 dengan sistem perseneling range high low namun initinya tetap pada versi Hino 500. Selebihnya untuk hal - hal yang lain saya anggap tidak ada kendala. Mungkin cukup sekian unek unek saya tentang kekurangan dan kelebihan truk Hino 500 versi Truk Bercerita. Semoga informasi ini bisa jadi referensi anda. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
0 Komentar
Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.
Penulisan markup di komentar