Banyak sekali hal hal yang sudah saya lakukan sebelumnya. Sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang di lakukan secara sengaja. Anda pasti sedikit heran, kenapa foto profil google plus yang saya pasang menggunakan mobil barang?.. Sebenarnya mobil tersebut bukanlah mobil milik saya tapi mobil barang yang di gunakan untuk mengirim sofa serta bahan - bahan mentah untuk memproduksi sofa. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ikut terjun ke dunia mobil barang seperti ini.
Tidak seperti mengemudikan truk besar yang bekerja 24 jam, di sini memiliki jam kerja normal yakni di mulai pukul 8 pagi dan di akhiri pukul 4 sore serta libur di hari minggu. Ketika saya bergelut pada pekerjaan ini, tentu saja sebelumnya saya sudah menjadi pengemudi truk hanya saja ketika beralih ke pekerjaan ini, saya tidak keluar dari pekerjaan lama yakni pengemudi truk cuma 'cuti sementara'. Di pekerjaan yang baru ini saya tidak menjadi seorang pengemudi akan tetapi hanya menjadi seorang kenek saja.
Berbeda dengan sistem truk yang memiliki order angkutan yaitu mengangkut barang dari kapal dan dikirimkan ke sebuah lokasi pabrik hingga usai, pada pekerjaan ini yang saya lakukan adalah mengirim sofa ke alamat sang pembeli yang sangat jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Pengiriman barang atau sofa ini hanya sekitar kota Surabaya dan kota tetangga seperti Sidoarjo, Madura dan Gresik. Kurang hafalnya masalah nama jalan menjadi faktor penghambat saya bekerja. Ketika memutuskan berhenti sekolah dulu saya sudah terjun kedunia truk di luar Surabaya, jadi kembali ke kota asal menjadi bingung karena sudah banyak sekali perubahan yang terjadi.
Bergelut di dunia sofa seingat saya hanya bertahan kurang lebih 6 bulan saja karena memang saya sudah memiliki keinginan untuk kembali ke dunia truk seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Ternyata setelah naik mobil kecil kemudian ke truk besar, saya sudah lupa kalau interiornya luas. Kebingungan ini ternyata membuahkan hasil, pecah kaca spion sebelah kanan karena pada waktu itu yang sedang saya lakukan adalah memasukan truk ke dalam gudang. Karena masih bingung soal haluan, akhirnya kaca spion kanan truk yang saya kemudikan menyenggol dinding pintu gudang dan 'pyarrrrr....', kaca spion kanan truk saya pecah. Pada saat itu posisi truk sedang muat barang, akhirnya saya ganti kaca spion kanan yang pecah sebelumnya dengan kaca spion kiri bagian bawah. Truk yang saya kemudikan pada waktu itu mempunyai 4 buah kaca spion yakni 1 buah di bagian kanan dan 3 di bagian kiri.
Peristiwa ini masih tetap saya ingat secara jelas hingga sampai saya tulis di sini. Hal ini terjadi tepat pada saat saya pertama kali mengemudikan truk setelah mobil kecil, itupun angkutan pertama saya juga. Usai mengirimkan barang, saya mampir ke toko spare part truk untuk membeli kaca spion yang saya pecahkan sebelumnya lalu memasangnya langsung dan mengembalikan kaca spion kiri yang di pindah tadi ke tempat semula. Pada waktu itu saya masih ingat apa yang saya ucapkan dalam hati yaitu 'belum dapat hasil sudah tekor Rp. 150,000 buat beli kaca spion. Memang, hidup perlu parjuangan dan pengorbanan. Sampai di sini dulu dan semoga bermanfaat.
1 Komentar
Pengalamanku: Tekor 150 ribu Gara-gara Kaca Spion Pecah
BalasKomentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.
Penulisan markup di komentar