Cara Pengoperasian Perseneling 10 Speed Truk Isuzu Giga Lengkap

Cara Pengoperasian Perseneling 10 Speed Pada Truk Isuzu Giga adalah judul yang saya buat untuk posting kali ini. Perseneling dengan kecepatan 10 speed tidak hanya truk isuzu giga saja yang menggunakannya saat ini, ada juga yang lainnya. Salah satunya adalah truk hino. Bagaimana cara pengoperasiannya silahkan baca di posting yang telah saya buat sebelumnya di Sistem Pengoperasian Perseneling Pada Truk Hino 500 dan juga Cara Pengoperasian Perseneling Truk Hino 500 Lengkap. Kedua posting tersebut merupakan posting tentang truk hino 10 speed, sama seperti yang akan saya bahas kali ini.


Pada truk Isuzu Giga yang umumnya berwarna putih bilamana dikhususkan untuk angkutan lebih berat dan juga yang memiliki dua gardan, biasanya menggunakan gigi perseneling 10 speed. Truk dengan sistem perseneling 10 speed ini (Isuzu Giga) sebelumnya saya telah mengemudikannya sebelum berganti ke Hino 500. 10 speed tersebut antara lain yaitu "R" atau mundur, C, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan top speed yaitu 8. Dilihat secara fisik, tongkat perseneling pada Isuzu Giga ini tidak memiliki tombol atau saklar, jadi terlihat seperti tongkat perseneling biasa.


Jika ini adalah pertama kalinya anda mengemudikan truk ini, tidak perlu terlalu bingung untuk mengoperasikan perseneling pada truk ini. Anggap saja seperti menjalankan truk dengan perseneling biasa. Pada dasarnya perseneling biasa gigi maksimalnya adalah 6 atau 7, tapi untuk truk dengan 10 speed ini, maksimal yang bisa dipakai adalah 4. Lho? Kok bisa begitu? Truk dengan 10 speed memiliki 2 jenis kecepatan maksimal. Kecepatan maksimal ini dikategorikan menjadi kecepatan maksimal gigi rendah dan maksimal gigi tinggi atau maksimal putaran tinggi dan maksimal putaran rendah. Masih bingung?


Gigi maksimal 4 yang pertama biasanya menggunakan icon atau logo kura - kura, tapi pada truk isuzu giga icon yang dipakai adalah huruf "L" yang kepanjangannya adalah LOW artinya rendah. Kecepatan rendah ini di mulai dari C, 1, 2, 3, dan 4. Kecepatan rendah ini umumnya digunakan untuk start tarikan pada truk, truk yang sedang menanjak, dan juga truk yang terjebak dilumpur atau ambles. Kecepatan rendah ini masuk dalam kategori "maksimal putaran tinggi". Sedangkan untuk maksimal gigi tinggi atau maksimal putaran rendah yaitu dimulai dari gigi 5, 6, 7, dan yang terakhir atau top speed adalah 8 dan umumnya menggunakan icon kelinci, namun pada truk isuzu giga icon yang dipakai adalah huruf "H" yang kepanjangannya adalah HIGH artinya tinggi. Biasanya pada posisi ini truk melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi atau bebas dari hambatan - hambatan yang ada atau truk melaju dijalanan yang lapang dan datar.


Truk isuzu giga tidak memiliki asesoris apapun yang menempel pada tongkat persenelingnya berbeda pada Hino 500 atau Mitsubishi ganjo dan Mitsubishi HD yang terdapat saklar tepat dibawah pegangan kepala tongkat persenelingnya. Pada truk seperti Hino dan Mitsubishi tersebut menggunakan saklar sebagai pengatur LOW dan HIGH kecepatan yang dibutuhkan. Namun jika salah menggunakannya dapat berakibat buruk karena salah saat pengoperasiannya. Posisi saklar sering sekali terkena lutut kiri yang menyebabkan posisi saklar dapat berubah tanpa kita sadari, tidak akan bermasalah jika saklar tersebut berubah dari low ke high, tapi dapat menyebabkan masalah serius bila berubah dari high ke low saat posisi kecepatan yang tinggi. Jadi dimohon untuk berhati - hati.


Lalu bagaimana pengoperasian perseneling pada truk isuzu giga 10 speed?. Truk isuzu giga menggunakan sistem pukul ringan ke kiri dan ke kanan untuk mengatur posisi LOW dan HIGHnya. Maka dari itu tongkat persenelingnya tidak memiliki asesoris atau embel - embel apapun. Pengaturan LOW dan HIGH masih dapat berfungsi meskipun posisi mesin dan kunci kontak off karena terhubung langsung, lain halnya dengan hino 500 yang sudah menggunakan sekring. Pengaturan LOW dan HIGH tidak akan berfungsi jika kunci kontak pada posisi off.


pengoperasiannya adalah seperti ini, sebelum menyalakan mesin, usahakan perseneling pada posisi netral terlebih dahulu agar saat start mesin, truk tidak loncat. Setelah itu silahkan nyalakan mesin. Pada saat mesin menyala silahkan cek terlebih dahulu kondisi angin pada spidometer apakah pas dengan ukuran maksimalnya atau tidak, vila belum penuh atau belum maksimal isilah terlebih dahulu angin tersebut karena pengoperasian sistem LOW HIGH menggunakan angin sebagai pendorong utama untuk berpindah. Bila sudah penuh pertama - tama pukul secara ringan atau dorong secara kuat ke sebelah kiri, ingat! Sebelah kiri hingga terdapat bunyi "takkk.." atau bunyi pada bagian mesin dengan sedikit suara angin keluar yang menandakan LOW HIGH berfungsi. Posisi sebelah kiri adalah posisi gigi rendah, untuk mengeceknya silahkan lihat pada control di spidometer tepatnya di icon "L" yang umumnya berwarna oranye. Bila icon L sudah menyala itu berarti posisi perseneling truk tersebut sudah masuk ke gigi rendah, dengan begini anda bisa memasukan gigi antara C, 1, 2, 3, dan 4 untuk berjalan.


Setelah mencapai RPM tinggi pada gigi ke-4 dan ingin menambahkan ke gigi-5, caranya seperti biasa anda menambahkan gigi pada umumnya yaitu dengan menginjak pedal kopling dan memasukan gigi ke-5. Tapi letak gigi ke-5 posisinya seperti gigi ke-1, apa nanti masuk ke gigi ke-1 lagi? Rusak dong?!. Tidak. Pada saat ingin mengganti posisi gigi dari gigi ke-4 ke gigi ke-5, pada saat anda menginjak kopling, pastikan posisi perseneling pada posisi "N" atau netral terlebih dahulu. Jika sudah dalam posisi netral jangan langsung memasukkan ke posisi gigi ke-5, tapi terlebih dahulu pukullah secara ringan atau dorong dengan keras ke arah kanan hingga terdengar lagi bunyi "takkk.." yang di ikuti suara angin mendesis keluar, jika sudah terdapat hal - hal yang disebutkan tadi, silahkan lihat pada spidometer apakah icon "L" tadi sudah mati dan icon "H" yang menyala. Icon "H" yang menyala biasanya berwarna hijau, bila icon h sudah menyala barulah anda bisa medorong tuas perseneling ke gigi 5 yang posisinya sama seperti anda memasukan gigi ke-1. Namun yang perlu diperhatikan adalah pada saat tersebut anda tidak melepas kopling atau anda masih menginjak pedal kopling. Maksudnya adalah pedal kopling harus di injak dimulai dari memukul ringan tongkat perseneling hingga memasukkan gigi ke-5, setelah itu barulah anda bisa melepas pedal kopling tersebut. Bagi anda yang pertama kali melakukannya mungkin dan kebanyakan orang termasuk saya sendiri saat pertama, perpindahan LOW HIGH dari rendah ke tinggi sedikit menyita waktu sampai - sampai truk mau berhenti baru bisa melepas kopling dan baru masuk ke gigi 5, hal ini sebenarnya sah - sah saja karena perlu proses waktu dan beradaptasi saja menurut saya. Setelah masuk ke gigi 5, anda sudah tidak perlu lagi memukul atau mendorong keras lagi, anda bisa menggunakan gigi 5, 6, 7, dan top speed 8 tanpa harus pukul - pukul lagi.


Bagaimana cara mengurangi gigi perseneling?. Banyak faktor untuk mengurangi gigi perseneling, salah satu diantaranya adalah pada saat tanjakan. Pada saat tanjakan dan ketika posisi perseneling masuk pada gigi ke-8, anda tidak perlu pukul - pukul lagi, lakukan pengurangan gigi seperti biasa hingga mentok ke gigi 5. Bila dirasa gigi ke-5 sudah tidak mampu barulah anda injak pedal kopling dan pukul ringan atau dorong keras ke arah kiri, ingat arah kiri anda hingga terdengar lagi bunyi "takkk.." yang di ikuti desis angin, lalu lihat spidometer apakah icon "L" yang menyala. Jika icon "L" sudah menyala maka barulah anda bisa memasukan gigi ke-4 yang posisinya sama seperti anda memasukan gigi ke-8. Hal ini tentu menyita waktu dan bila khawatir gigi ke-4 tidak mampu, maka lakukanlah loncat gigi langsung ke gigi 3 yang posisinya sama seperti anda memasukan gigi ke-7 setelah memasukan gigi perseneling yang dibutuhkan barulah anda bisa melepas kopling.


Penjelasan tentang pukul kanan, pukul kiri tongkat perseneling
Perlu di perhatikan bahwa ketika icon "L" menyala, anda bebas memasukkan gigi mulai dari C, 1, 2, 3, dan 4. Jika ikon "L" tersebut menyala, maka anda tidak perlu khawatir masuk gigi 5, 6, 7, dan 8. Sebaliknya, ketika icon "H" yang menyala maka anda bebas memasukan gigi 5, 6, 7, dan 8 tanpa harus khawatir masuk ke rendah seperti 1, 2, 3, dan 4. Utamakanlah dan pastikanlah untuk mendengar bunyi "takkk.." disertai desisan angin serta lampu indikator icon yang menyala apakah sudah benar. Jika indikator lampu belum menunjukan icon yang di inginkan, ulang lagi hingga icon yang diinginkan menyala pada spidometer. Jika ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Komentar yang menyudutkan atau tidak berhubungan dengan tema blog akan dihapus oleh admin. Setiap komentar akan ditinjau terlebih dahulu sebelum diterbitkan. Trims.

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔